Senin, 12 Mei 2008

Serba Serbi Kondom (1)

Kondom sebenarnya sudah bukan hal baru lagi. Alat ini selain berguna untuk mencegah kehamilan juga bisa digunakan untuk melindungi pasangan dan diri sendiri dari Penyakit Menular Seksual (PMS) ganasnya virus HIV/AIDS. Tapi bagaimana memakai kondom secara baik dan benar, belum tentu semua orang tahu. Selain itu tentunya masih banyak yang ingin diketahui soal kondom, hanya saja mungkin banyak yang malu bertanya.

Kapanlagi.com merangkum persoalan di sekitar kondom dan penggunaannya dalam bentuk tanya jawab:

Tanya (T): Alat kontrasepsi berupa kondom memiliki tingkat kegagalan sebesar 12%, apakah ini berarti 12 dari 100 wanita yang menggunakannya akan mengalami kehamilan ataukah 12% orang yang menggunakannya akan mengalami kehamilan setiap tahunnya?

Jawab (J): Selama ini pada kasus pemakaian kondom, sebanyak 14 dari 100 wanita mengalami kehamilan,dan sedangkan wanita yang menggunakan kondom yang benar, risiko kehamilan hanya 3 dari 100 wanita. Sekedar catatan bahwa 21% wanita yang menggunakan kondom biasa dan 5 % wanita yang menggunakan kondom dengan benar mengalami kehamilan pada tahun pertamanya pemakaiannya.

Tips untuk memakai kondom dengan baik dan benar:

- Pakailah kondom yang baru, tiap kali berhubungan seks

- Simpan kondom ditempat yang kering, jauhkan dari sinar matahari

- Jangan gunakan kondom bila telah rusak, berubah warna, berbintik dan berbau

- Cek masa berlakunya sebelum digunakan

- Berhati-hatilah saat membuka kemasannya, jangan sampai mengoyak kondomnya

- Pakaikanlah pada “Mr.P” sebelum berhubungan Saat memasangnya, sisakan ruang untuk tempat menampung ejakulasi

- Pilihlah kondom yang lembut dan berbahan dasar air

- Jika kondom sobek saat berhubungan, segera ganti dengan yang baru sebelum melanjutkan hubungan

- Saat mengalami ejakulasi, segera tarik “Mr.P”, dengan demikian tak akan ada sperma yang tumpah didalam

T: Apakah memakai dobel kondom dapat menurunkan risiko terjadinya kehamilan?

J: Pemakaian kondom adalah untuk menghindari terjadinya penularan penyakit seksual. Tingkat efektivitasnya adalah sekitar 97%. Ini berarti hanya 3 dari 100 pasangan yang akan mengalami kehamilan. Banyak orang yang berusaha mencegah kehamilan dengan cara memakai dobel kondom, namun perlu diingat bahwa kegagalan kondom lebih dikarenakan sang pengguna. Jadi tidak ada jaminan bahwa pemakaian dobel kondom akan lebih aman.

T: Apakah kondom yang tipis mudah sobek?

J: Hingga saat ini belum ada studi yang membandingkan kondom jenis tertentu dengan kondom lainnya. Umumnya jika kondom sobek, kesalahan terletak pada si pemakai bukan pada kondomnya. Sebagian besar kondom lateks dan kondom ultra sensitive telah diuji oleh Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika sehingga layak untuk digunakan.

Berikut petunjuk pemakaian yang tepat

- Jauhkan kondom dari sinar matahari dan temperatur tinggi

- Cek masa kadaluarsanya

- Buka kemasannya dengan tangan, bukan dengan gigi karena berisiko mengoyak kondom

T: Alat kontrasepsi apa yang bisa digunakan bersama kondom?

J: Kondom adalah pengontrol kehamilan dengan tingkat kegagalan sebesar 2%. Semua alat kontrasepsi akan lebih efisien bila dikombinasikan dengan kondom. Alat kontrasepsi yang baik adalah yang terbaik untuk Anda dan pasangan. Jika Anda mengkombinasikan kondom dengan alat kontrasepsi lain, Anda dapat mencegah kehamilan dengan, cepat murah dan efektif.

T: Haruskah “Mr.P” ditarik setelah ejakulasi?

J: Kondom harus ditarik ketika “Mr.P”masih mengeras, karena saat sudah tidak ereksi maka ejakulasi dapat tumpah keluar. Untuk amannya tarik sesudah ejakulasi sehingga bila kondom sobek, risiko sperma tumpah didalam bisa diperkecil.

Namun jika Anda ingin melanjutkan, tahan bagian atas kondom berlawanan dengan puncak “Mr.P” ini akan dapat membantu pasangan Anda untuk mencapai orgasme.-

T: Bagaimana caranya menarik kondom dengan benar tanpa ikut menarik bulu disekitar “Mr.P”?

J: Sedikit air yang dioleskan disekitar cincin diatas kondom akan membuat nyaman dan mempermudah saat melepaskannya. Atau kenapa Anda tidak mencoba melepasnya dengan perlahan karena ini dapat membantu melepaskan jepitan lateks. Biasakanlah untuk melakukan hal ini bersama pasangan.

Atau Anda juga bisa menggulungnya keatas atau kebawah untuk menghindari bulu yang tidak diinginkan. Namun Anda juga harus melihat jenis kondom yang dipakai. Kondom yang bagus tidak bergerak-gerak saat dipakai dan tidak susah untuk dilepas. Dari sini Anda dapat menentukan ukuran kondom dan merek yang sesuai dengan Anda.

T: Bagaimana jika kondom telah terpasang namun “Mr. P” melemah, bisakah terjadi ereksi lagi?

J: Tidak masalah dan ketika “Mr.P” menguat lagi, pastikan untuk melakukan hal ini :Gulunglah kondom hingga menutupi “Mr.P”Tetap sisakan sedikit ruang pada ujungnya

T: Bagaimana cara terbaik untuk melepaskan kondom?

J: Tidak ada cara khusus untuk melepaskan kondom setelah berhubungan seks, namun agar kegiatan melepas kondom ini tidak merusak suasana romantis Anda bersama pasangan, cobalah untuk melakukannya sambil bercanda dan jangan lupa menyediakan tisu atau kertas yang akan dipakai membungkus kondom yang telah dipakai.

Usahakan untuk mengusap mesra pasangan Anda setelah selesai berhubungan.

T: Selain risiko kehamilan, apakah kondom robek saat berhubungan dapat dikatakan berbahaya?

Dalam beberapa kasus perlu diperhatikan juga apakah pasangan mengidap penyakit seksual menular atau tidak.

Karena ia akan menularkan penyakit tersebut pada pasangannya yang tidak terlindungi. Pada saat Anda menjalani perawatan dari gejala penyakit tersebut, maka pasangan Anda juga harus menjalani perawatan yang serupa.

Akan lebih baik jika Anda melakukan cek penyakit seksual menular untuk memastikan apakah Anda terjangkit atau tidak dan jangan lupa untuk selalu menggunakan kondom pada saat berhubungan seks.

T: Apakah tekstur kondom mempengaruhi kepuasan dalam hubungan seksual?

J: Ketebalan, kelenturan dan tekstur lain dari kondom juga mempengaruhi kepuasan saat berhubungan seksual. Ada kondom yang memiliki lapisan pada luarnya sesuai keinginan sang pemakai,ada juga yang diciptakan dengan untuk lebih memuaskan sang pasangan. Lagipula saat ini kondom tersedia dalam berbagai macam, ada yang khusus untuk menambah sensasi, kenyamanan dan menumbuhkan rasa percaya diri ( karena anti selip).

Dalam beberapa kasus kondom sangat berpotensial untuk mempengaruhi sensivitas “Miss V”. Bagi sebagian orang memakai kondom khusus pada saat berhubungan tidak menciptakan dampak apapun. Bagi mereka yang dapat menimbulkan sensasi lebih adalah apa dan bagaiman yang mereka lakukan sebelumnya.Kondom dari bahan lateks ataupun dari polyurethane biasanya lebih mahal dari yang lembut, karena mereka lebih efektif mencegah kehamilan dan menghambat penularan penyakit seksual.

Badan Tekhnologi Kontrasepsi dan sumber lainnya mengungkapkan kondom bisa berfungsi secara efektif bila digunakan secara konsisten dan dengan pemakaian yang benar.

Karena tiap orang memiliki selera yang berbeda maka cobalah melakukan tes bersama pasangan untuk dapat mengetahui kondom jenis apa yang dapat membuat Anda dan pasangan merasa nyaman.

Jika Anda ingin memakai kondom yang merupakan inovasi baru, misalnya yang dapat bersinar dalam gelap maka berhati-hatilah. Sebab kondom jenis tersebut tidak dirancang untuk oral dan anal seks. Perlu diketahui bahwa kondom jenis ini belum direkomendasikan oleh Badan Pengawasan Makanan dan Obat dan diragukan kemampuannya dalam mencegah kehamilan dan menghambat penularan penyakit seksual.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More