Siapa bilang masa menyusui menjadi halangan untuk berasyik masyuk dengan pasangan?
KATANYA, gairah bercinta menurun kalau istri sedang giat-giatnya menyusui. Apa masalahnya? Letih yang mendera ibu? Bisa jadi. Bentuk payudara tidak oke? Inilah yang dirasakan Ida K. (36), ibu 3 anak. Simak saja pengakuannya,
"Si bungsu menyusu sampai umur 3 tahunan dan ini yang antara lain membuat saya merasa tidak bergairah ML, kecuali suami yang meminta. Soalnya, saya benar-benar enggak pede dengan bentuk tubuh saya. Pokoknya, kalau bisa menghindar atau menolak, lebih baik enggak usah sekalian deh. Konyolnya, memasuki usia 3 tahun, kalau menyusu si bungsu bener-bener enggak bisa diem. Hobi sekali dia tarik-tarik payudara. Makanya saya merasa enggak seksi. Bentuk payudara saya jadi enggak keruan dan bikin saya enggak pede. Itulah mengapa saya jadi malas ML."
Tapi suami pun sepertinya punya masalah karena harus berhati-hati kalau tidak mau ASI ibu menetes. Gangguan ini boleh dibilang ringan, tetapi mungkin bakal memengaruhi kenyamanan selagi berintim-intim. Apalagi, pada saat orgasme tubuh perempuan aktif memproduksi hormon oksitosin yang berperan dalam produksi ASI. Bagaimana mengatasinya? Berikut komentar beberapa pasangan yang dihimpun reporter nakita, Utami Sri Rahayu.
SIASATI WAKTU
Ono (28), ayah 1 anak
"Buat kami, masa istri menyusui justru terasa lebih seru karena kami harus bersiasat. Kebetulan jam kerja saya di stasiun teve tidak beraturan. Kami sering curi-curi waktu untuk ML di waktu siang atau pagi, terutama sehabis menyusui sehingga ASI enggak ikut keluar. Sedangkan kalau malam biasanya payudara istri sedang penuh karena si bayi tertidur lelap. Tanpa sengaja pernah juga lo saya minum ASI saat ML. Wah... saya sempat merasa bersalah. Itu kan punya anak, tapi ya gimana wong tidak sengaja kok."
CARI GAYA BARU
Dedy S. (34), ayah 1 anak
"Yah pastilah ada pengaruhnya. Kadang ya jadi gak nafsu karena istri kelihatan malas atau gak semangat. Kalau disentuh atau didekati, reaksinya jelas enggak seheboh seperti biasanya. Mungkin karena payudaranya lagi padet dan penuh atau memang lagi repot sama si kecil.
Begitu juga waktu ML. ASI sering ngucur, mungkin karena sedang terangsang. Makanya kami cari gaya lain yang enggak mengikutsertakan payudara untuk kegiatan yang satu ini. Sisi positifnya, kami berdua jadi lebih kreatif mengeksplorasi bagian tubuh masing-masing. Apalagi di bulan-bulan awal menyusui, bekas jahitan melahirkan katanya masih terasa sakit saat penetrasi dan traumanya membekas sampai 34 bulan. Untuk mengatasinya, kami jadi rajin cari informasi tentang alternatif gaya. Ternyata gaya temuan kami paling cihuy dan terpakai terus sampai sekarang."
TIDAK MENUNTUT JATAH
Dian (34), ibu 2 anak
"Suamiku sangat mensyukuri kehadiran bayi laki-laki kami. Makanya dia sama sekali tidak menjadikan masa menyusui sebagai sesuatu yang merepotkan atau membebani. Justru dia lo yang biasanya ikutan repot mempersiapkan segala keperluan menyusui. Termasuk memerhatikan makanan yang aku konsumsi, jadwal menyusui si kecil, dan sebagainya. Pokoknya, jadi tambah care deh! Mungkin saking perhatiannya, suami juga enggak terlalu menuntut jatah. Dia juga enggak pernah mengeluh meskipun kami jadi lebih jarang berintim-intim karena saya lelah mengurus si kecil. Pernah lo ada pengalaman lucu. Gara-gara payudara sedang padat sewaktu kami berintim-intim, ASI-ku sempat terminum. Dia sempat bilang, 'Enak juga. Manis.' Kami pun jadi tertawa bareng."
TAK MELEPAS BRA
Mita (31), ibu 1 anak
"Saya masih tetap menyusui si kecil meski dia sudah berumur setahun. Memang sih produksinya tidak berlimpah seperti masa awal menyusui sehingga tidak terlalu menimbulkan masalah sewaktu saya berhubungan dengan suami. Selama 6 bulan pertama kami wajib pakai taktik. Saya dan suami berusaha tidak main atas alias wilayah payudara. Jadi, cukup main wilayah bawah saja. Apalagi alasannya kalau bukan takut ASI mengucur deras. Seringnya sih, sebagai pengaman saya tetap mengenakan bra supaya ASI tidak ikutan ngucur deras saat saya terangsang."
AMATI KEGIATAN
Reza (39), ayah 2 anak
"Di mata saya, tubuh istri justru tambah seksi sewaktu dia sedang menyusui. Payudaranya lebih berisi dan pemandangan ini benar-benar mengundang saya untuk menjalin kemesraan. Enggak heran kalau frekuensi kami melakukan hubungan suami istri jadi lebih sering. Tapi saya harus sedikit mengerem karena istri kelihatan terlalu lelah dan jadinya enggak semangat. Makanya saya harus pinter-pinter cari waktu untuk bermesraan. Menurut saya sih, ML bisa mejadi salah satu alternatif relaksasi buat istri. Biasanya saya akan mengamati apa kegiatan istri seharian. Mood-nya lagi oke atau enggak. Nah, kalau semuanya dalam suasana menyenangkan, saya pasti akan segera melakukan serangan."
KATANYA, gairah bercinta menurun kalau istri sedang giat-giatnya menyusui. Apa masalahnya? Letih yang mendera ibu? Bisa jadi. Bentuk payudara tidak oke? Inilah yang dirasakan Ida K. (36), ibu 3 anak. Simak saja pengakuannya,
"Si bungsu menyusu sampai umur 3 tahunan dan ini yang antara lain membuat saya merasa tidak bergairah ML, kecuali suami yang meminta. Soalnya, saya benar-benar enggak pede dengan bentuk tubuh saya. Pokoknya, kalau bisa menghindar atau menolak, lebih baik enggak usah sekalian deh. Konyolnya, memasuki usia 3 tahun, kalau menyusu si bungsu bener-bener enggak bisa diem. Hobi sekali dia tarik-tarik payudara. Makanya saya merasa enggak seksi. Bentuk payudara saya jadi enggak keruan dan bikin saya enggak pede. Itulah mengapa saya jadi malas ML."
Tapi suami pun sepertinya punya masalah karena harus berhati-hati kalau tidak mau ASI ibu menetes. Gangguan ini boleh dibilang ringan, tetapi mungkin bakal memengaruhi kenyamanan selagi berintim-intim. Apalagi, pada saat orgasme tubuh perempuan aktif memproduksi hormon oksitosin yang berperan dalam produksi ASI. Bagaimana mengatasinya? Berikut komentar beberapa pasangan yang dihimpun reporter nakita, Utami Sri Rahayu.
SIASATI WAKTU
Ono (28), ayah 1 anak
"Buat kami, masa istri menyusui justru terasa lebih seru karena kami harus bersiasat. Kebetulan jam kerja saya di stasiun teve tidak beraturan. Kami sering curi-curi waktu untuk ML di waktu siang atau pagi, terutama sehabis menyusui sehingga ASI enggak ikut keluar. Sedangkan kalau malam biasanya payudara istri sedang penuh karena si bayi tertidur lelap. Tanpa sengaja pernah juga lo saya minum ASI saat ML. Wah... saya sempat merasa bersalah. Itu kan punya anak, tapi ya gimana wong tidak sengaja kok."
CARI GAYA BARU
Dedy S. (34), ayah 1 anak
"Yah pastilah ada pengaruhnya. Kadang ya jadi gak nafsu karena istri kelihatan malas atau gak semangat. Kalau disentuh atau didekati, reaksinya jelas enggak seheboh seperti biasanya. Mungkin karena payudaranya lagi padet dan penuh atau memang lagi repot sama si kecil.
Begitu juga waktu ML. ASI sering ngucur, mungkin karena sedang terangsang. Makanya kami cari gaya lain yang enggak mengikutsertakan payudara untuk kegiatan yang satu ini. Sisi positifnya, kami berdua jadi lebih kreatif mengeksplorasi bagian tubuh masing-masing. Apalagi di bulan-bulan awal menyusui, bekas jahitan melahirkan katanya masih terasa sakit saat penetrasi dan traumanya membekas sampai 34 bulan. Untuk mengatasinya, kami jadi rajin cari informasi tentang alternatif gaya. Ternyata gaya temuan kami paling cihuy dan terpakai terus sampai sekarang."
TIDAK MENUNTUT JATAH
Dian (34), ibu 2 anak
"Suamiku sangat mensyukuri kehadiran bayi laki-laki kami. Makanya dia sama sekali tidak menjadikan masa menyusui sebagai sesuatu yang merepotkan atau membebani. Justru dia lo yang biasanya ikutan repot mempersiapkan segala keperluan menyusui. Termasuk memerhatikan makanan yang aku konsumsi, jadwal menyusui si kecil, dan sebagainya. Pokoknya, jadi tambah care deh! Mungkin saking perhatiannya, suami juga enggak terlalu menuntut jatah. Dia juga enggak pernah mengeluh meskipun kami jadi lebih jarang berintim-intim karena saya lelah mengurus si kecil. Pernah lo ada pengalaman lucu. Gara-gara payudara sedang padat sewaktu kami berintim-intim, ASI-ku sempat terminum. Dia sempat bilang, 'Enak juga. Manis.' Kami pun jadi tertawa bareng."
TAK MELEPAS BRA
Mita (31), ibu 1 anak
"Saya masih tetap menyusui si kecil meski dia sudah berumur setahun. Memang sih produksinya tidak berlimpah seperti masa awal menyusui sehingga tidak terlalu menimbulkan masalah sewaktu saya berhubungan dengan suami. Selama 6 bulan pertama kami wajib pakai taktik. Saya dan suami berusaha tidak main atas alias wilayah payudara. Jadi, cukup main wilayah bawah saja. Apalagi alasannya kalau bukan takut ASI mengucur deras. Seringnya sih, sebagai pengaman saya tetap mengenakan bra supaya ASI tidak ikutan ngucur deras saat saya terangsang."
AMATI KEGIATAN
Reza (39), ayah 2 anak
"Di mata saya, tubuh istri justru tambah seksi sewaktu dia sedang menyusui. Payudaranya lebih berisi dan pemandangan ini benar-benar mengundang saya untuk menjalin kemesraan. Enggak heran kalau frekuensi kami melakukan hubungan suami istri jadi lebih sering. Tapi saya harus sedikit mengerem karena istri kelihatan terlalu lelah dan jadinya enggak semangat. Makanya saya harus pinter-pinter cari waktu untuk bermesraan. Menurut saya sih, ML bisa mejadi salah satu alternatif relaksasi buat istri. Biasanya saya akan mengamati apa kegiatan istri seharian. Mood-nya lagi oke atau enggak. Nah, kalau semuanya dalam suasana menyenangkan, saya pasti akan segera melakukan serangan."
0 komentar:
Posting Komentar